Words of Art by Zyulear

Dalam filsofis, ada beberapa keindahan tak bisa terlihat oleh netra ada beberapa keindahan yang tak bisa tersentuh oleh indra namun dialam jiwa seniman, keindahan itu terlihat ada karena indah nya sebuah seni bukankah dari arti kesempurnaan itu berada? tapi dari perbedaan yang menjadikannya sempurna. Words of Art,  Sebuah untaian kata telah tercipta, terlahir dari kehidupan layaknya seorang pujangga sebuah tulisan terlahir dari ribuan kata, hingga menjadikanya sajak yang berbeda makna setiap pembacanya Aku akan balik lagi....  Aku mau fokus pada 1 targetku duluuuu.... 

Di lorong waktu yang tak berhenti, Aku berjalan, meraba sunyi. Jejak-jejak luka tertinggal di belakang, Namun langkah ini takkan goyah, takkan hilang. Langit muram, kabut menyelimuti, Angin berbisik tentang mimpi yang pergi. Namun di sudut hati yang nyaris mati, Ada bara kecil yang tak mau mati. Aku pernah jatuh, berkali-kali, Tersungkur dalam gelap sendiri. Namun harapan mengulurkan tangan, Membisikkan bahwa aku masih bertahan. Biarlah dunia menertawakan, Biarlah rintangan menghadang jalan. Selama masih ada cahaya kecil, Aku akan berjalan, meski tertatih, meski nyaris kerdil. Perjuangan ini bukan sia-sia, Setiap luka adalah cerita. Sebuah bukti aku pernah mencoba, Tak menyerah, tak tenggelam dalam putus asa. Maka biarkan aku terus melangkah, Menulis kisah dalam setiap resah. Karena hidup bukan soal menyerah, Tapi tentang bertahan di tengah gelombang pasrah.

Tentang cinta. Aku tak pernah jatuh cinta... Aku tak pernah terluka... Aku tak pernah merindu... Bahkan aku tak pernah takut kehilangan mu... Tapi mengapa saat hujan turun, segala kenangan itu hadir dalam benakku... Tapi mengapa saat hujan reda, masih terlintas senyuman manismu... Apakah aku sudah jatuh cinta padamu? Baiklah, aku tidak pernah jatuh cinta tapi bodohnya aku bisa merasakan perasaan senang saat kamu datang... Bagaimana ya, menjelaskan hal yang susah aku utarakan namun bisa aku rasakan... Bagaimana mendeskripsikan apa itu 'cinta' yang aku saja ragu, apakah aku sudah jatuh cinta padamu? Tentang cinta, Aku tak sebodoh itu untuk jatuh cinta dan termakan kata-kata... Aku tak seyakin itu untuk jatuh cinta pada orang yang belum jelas memiliki kisah akhir bersama... Aku tak tahu apa itu cinta... Jadi, meskipun aku tulis dalam sajak terindah yang belum pernah ada... Meskipun aku lukis dalam tinta yang membuat nya indah berwarna... Apakah kamu bisa merasakan getaran perasaan...

Hay guys!! Disini aku mau tanya, pernahkah kamu merasa sibuk seharian, tetapi saat malam tiba, kamu justru bertanya-tanya: “Sebenarnya, aku sudah melakukan sesuatu yang penting atau belum?” Pernah berpikir seperti itu nggak? Kalo aku iya tapi kalo kamu, aku nggak tahu. Jika iya, mungkin ada yang salah dengan cara kamu menentukan skala prioritas . Hidup penuh dengan pilihan, tetapi tidak semua harus dilakukan sekaligus. Jika semuanya dianggap penting, maka tidak ada yang benar-benar penting . Apakah Hidupmu Berjalan Sesuai Prioritas?  Jadi, bagaimana cara menentukan skala prioritas dengan kreatif dan efektif? Yuk, kita bahas! Cekidot!! 1. Apa Itu Skala Prioritas? Skala prioritas adalah cara menyusun tugas, tujuan, atau keinginan berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya . Dengan skala prioritas yang tepat, kita bisa: ✅ Mengelola waktu dengan lebih baik ✅ Mengurangi stres dan rasa kewalahan ✅ Fokus pada hal yang benar-benar berdampak dalam hidup Bayangkan kalau hidupmu seperti s...

Aku selalu melihatnya. Dia bukan seseorang yang mudah ditemukan dalam keramaian. Dia lebih suka duduk di sudut kelas, menatap kosong ke luar jendela, seolah pikirannya sedang berada di tempat lain. Aksa. Aku tidak tahu banyak tentangnya, kecuali bahwa dia selalu diam. Saat guru memanggil namanya, suaranya terdengar ragu, bergetar seperti daun di tiupan angin. Beberapa anak menahan tawa, berbisik satu sama lain. Tapi dia tidak pernah marah. Dia hanya menunduk, seperti sudah terbiasa. Aku tidak pernah mengerti, kenapa dunia begitu kejam pada seseorang yang bahkan tidak mencoba melawan? Lalu, suatu hari aku menemukannya—bukan Aksa, tapi bagian kecil dari dirinya. Sepasang kertas kusut tertinggal di meja taman sekolah. Aku membacanya, dan hatiku bergetar lebih dari suara Aksa saat ia berbicara. Kata-katanya begitu dalam, seolah ia menumpahkan setiap ketakutan, setiap luka, setiap bagian dirinya yang tidak bisa ia katakan dengan lantang. "Aku ada. Mungkin aku tidak sekuat mereka, tidak...

Tulisan ini hadir saat aku mendengarkan lagu 'die with a smile', tentang seorang yang terbangun dari mimpinya dan harus menghadapi kenyataan yang menyakitkan, apakah dia harus menyerah ataupun bertahan... Aku tak pernah bisa memerankan sosok seperti itu namun dia bisa, Dia bisa bertahan dengan senyuman.. melangkah ringan menapaki jalan kehidupan, penuh cinta dan penuh penerimaan.. Wahai Bruno, lagumu sungguh seindah seseorang yang aku kagumi, darinya, aku belajar tentang bagaimana pengalaman pahit justru mengajarkan kebijaksanaan dan kekuatan untuk bangkit.. darinya, aku belajar tentang melihat sisi positif dari kejamnya takdir, menemukan kekuatan dalam setiap luka, dan belajar untuk tersenyum dalam menghadapi hidup yang tak adil... Bukankah dia seindah itu? memang terlambat aku publikasikan, namun tetap saja dia selalu bersinar.. aku hanya ingin terus bersamanya, seperti bulan mengitari bumi tanpa suara.. Seperti indahnya senja, kepada ribuan konstelasi yang menerangi malam ge...